PEMBUKAAN PEMBEKALAN KOMPETENSI TAMBAHAN DAN UJI SERTIFIKASI BIDANG KONSTRUKSI UNTUK FRESHGRADUATE

Semarang – Dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia di sektor konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendorong transformasi fundamental pendidikan tinggi teknik di Indonesia dengan tujuan menghasilkan lulusan bidang konstruksi yang berkualitas dan kompetitif secara global.

Wamen Diana mengatakan diperlukan sekitar 12,9 juta tenaga kerja terampil di sektor konstruksi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, namun saat ini hanya 20% dari tenaga kerja tersebut yang telah bersertifikat. Kesenjangan ini bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang emas bagi generasi muda Indonesia untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa.

“Sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 10,7% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 8,2 juta tenaga kerja. Namun untuk bisa bersaing di pasar global yang semakin kompetitif, kualitas dan daya saing tenaga kerja kita harus terus ditingkatkan,” kata Wamen Diana saat pembukaan Pembekalan Kompetensi Tambahan dan Uji Sertifikasi Bidang Konstruksi Jenjang 6 dan Jenjang 7 untuk Lulusan Politeknik dan Perguruan Tinggi Bidang Konstruksi di Universitas Diponegoro, Semarang, Senin (16/6/2025).

Wamen Diana menyoroti rasio sarjana teknik di Indonesia saat ini hanya 5.300 per satu juta penduduk, masih tertinggal jauh dibanding Vietnam (9.000), Amerika Serikat (20.000), dan Korea Selatan (25.000). Oleh karena itu, Kementerian PU terus mendorong pelaksanaan Program Link and Match Terintegrasi untuk menjembatani kebutuhan industri jasa konstruksi dengan pasokan tenaga kerja terampil dari dunia pendidikan serta menghasilkan lulusan yang siap kerja dan kompetitif secara global.

Wamen Diana mengajak seluruh pihak untuk menjadi pionir dalam mencetak lebih banyak lulusan konstruksi yang unggul, kompeten, dan bersertifikat serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

“Mari kita bangun masa depan yang lebih baik melalui karya-karya konstruksi yang bukan hanya memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga menopang keberlanjutan dan kemajuan sosial. Secara khusus, saya berpesan bagi para lulusan agar ketika bekerja, senantiasa menjaga integritas, selalu mencari inovasi teknis, dan solusi atas setiap permasalahan,” tutup Wamen Diana.

Kegiatan pembekalan dan uji kompetensi ini dilaksanakan serentak di 9 provinsi padas wilayah kerja Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta secara hybrid dengan total peserta sebanyak 1.550 orang. Peserta berasal dari Universitas Diponegoro, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Al-Azhar Mataram, Akademik Teknik Kupang, Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Negeri Bali, Universitas Gunung Kidul, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Politeknik Negeri Jakarta, dan Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum. Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari, dengan 4 hari Pembekalan Kompetensi Tambahan sebanyak 32 JP dan 1 hari Uji Kompetensi. (bjk-amr)