PEMBUKAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI JENJANG 5 DAN JENJANG 6 KERJASAMA BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH IV SURABAYA DENGAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Semarang – Pada Senin (28/10/2024) telah dilaksanakan Pembukaan Kegiatan Uji Sertifikasi Jenjang 5 dan Jenjang 6 di Politeknik Negeri Semarang. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Kementerian PUPR dan Politeknik Negeri Semarang. Pada rangkaian kegiatan ini dilaksanakan uji sertifikasi secara luring untuk jabatan kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya (Jenjang 5), Supervisor K3 Konstruksi (Jenjang 5), Supervisor K3 Konstruksi Utama (Jenjang 6), Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Madya (Jenjang 5) serta diikuti oleh 186 peserta alumni dan fresh graduate dari Politeknik Negeri Semarang.

Pada pembukaan kegiatan ini hadir Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Ali Huda, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Beliau mengapresiasi dan mendukung penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung kegiatan uji sertifikasi yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Tengah demi meningkatkan kualitas para pelaku jasa konstruksi,”

“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Kementerian PUPR serta Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang atas penyelenggaraan uji sertifikasi hari ini, dan berharap dapat terus dilaksanakan dimasa-masa yang akan datang.”

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa saat ini dunia konstruksi di Indonesia menghadapi banyak tantangan kaitannya dengan Tenaga Kerja Konstruksi seperti, kurangnya tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan bersertifikat, kurangnya kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan konstruksi, kurangnya informasi dan akses terhadap pelatihan dan sertifikasi konstruksi dan persaingan yang ketat di pasar kerja.

“Meskipun demikian, peluang bagi tenaga kerja konstruksi bersertifikat masih terbuka lebar. Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia, sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan profesional,” ungkap beliau. (bjk-amr)