Semarang – Perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan kearifan lokal, penataan landscape kawasan, dan pembangunan infrastruktur yang mampu bersinergi dengan lingkungan sangat diperlukan. Hal ini diperlukan agar hasil perencanaan dan implementasinya dalam pembangunan kawasan dan perkotaan dapat menciptakan ruang perkotaan yang adaptif terhadap kemungkinan terjadinya perubahan ekosistem sehingga kehidupan perkotaan menjadi lebih berkelanjutan. Kondisi penataan ruang di Jawa Tengah saat ini membutuhkan peran ahli perencana yang mampu mengatasi berbagai tantangan untuk mengoptimalkan pembangunan wilayah sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman dan lancar.
Mengingat pentingnya pemahaman tenaga kerja konstruksi, khususnya para ahli perencana tata ruang wilayah dan kota dalam merespon perubahan daya dukung ekosistem perkotaan/wilayah kaitannya terhadap penyusunan rencana tata ruang yang adaptif, maka pada Kamis (10/07/2025) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai tugas dan kewenangan pembinaan kepada masyarakat jasa konstruksi, berkerja sama dengan Ikatan Ahli Perencana (IAP) Provinsi Jawa Tengah berinisiasi menyelenggarakan Workshop Bidang Jasa Konstruksi dengan tema “Penyusunan Rencana Tata Ruang Yang Adaptif dalam Merespon Perubahan Daya Dukung Ekosistem Perkotaan/Wilayah”.
Workshop ini melibatkan para ahli dari bidang perencanaan tata ruang, arsitektur lansekap, dan sipil infrastruktur yang saling berkolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai model perencanaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, diharapkan Workshop ini dapat menciptakan sinergi yang positif dalam pengembangan tata ruang yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan terlahir inovasi dan strategi yang efektif dalam menyusun rencana tata ruang untuk menghadapi tantangan yang dihadapi berbagai kota/wilayah di Jawa Tengah.
Pada kegiatan Workshop Bidang Jasa Konstruksi kali ini menghadirkan Narasumber lintas bidang dan lintas sektor baik dari akademisi, praktisi, pemerintahan dan peneliti yang ahli di bidangnya. Adapun peserta yang hadir pada kegiatan baik dari luring maupun daring juga berasal dari berbagai lini dan kalangan masyarakat jasa konstruksi, seperti Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, akademisi dari Perguruan Tinggi, asosiasi profesi, asosiasi badan usaha, LSM dan Badan Usaha. (bjk-amr)