Semarang – Pemerintah Provinsi memiliki tugas pembinaan jasa konstruksi meliputi pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan yang diamanatkan pada Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Prov. Jawa Tengah bekerjasama dengan asosiasi profesi jasa konstruksi Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (29/10/2024) menyelenggarakan Workshop dengan Tema “Terowongan Tol Yogyakarta – Bawen Dan Implementasi Dan Kontrol Pelaksanaan Girder Beton Prategang” secara hybrid.
Penyelenggaraan Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan para tenaga kerja konstruksi profesional di Jawa Tengah khususnya dalam bidang jalan jembatan. Terlebih lagi Proyek Jalan Tol Yogyakarta–Bawen merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,62 Triliun serta menggunakan metode konstruksi dan teknologi modern terkini, salah satunya adalah Sequential Excavation Method (SEM) untuk pengerjaan terowongan, yang menjadi solusi inovatif dari aspek teknis, ekonomi, maupun keselamatan. Selain itu juga penerapan inovasi metode konstruksi dalam controlling pemasangan girder beton prategang yang mengambil bagian besar pada proyek ini, menjadi suatu hal yang patut untuk dipelajari dan dapat diimplentasikan pada proyek serupa.
Penyelenggaraan Workshop ini dibuka oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung, Indrarto Widyatmoko, S.T., M.T.
“Workshop ini merupakan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan langsung dengan para narasumber yang ahli di bidang konstruksi, yang akan memberikan wawasan baru mengenai praktik terbaik di lapangan,”
“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pengendalian dan pengawasan proyek melalui pemanfaatan teknologi modern, sehingga aspek keselamatan, efisiensi, dan ketepatan waktu dapat terjaga dengan lebih optimal,” ungkap beliau dalam sambutannya.
Pada kegiatan Workshop Jasa Konstruksi ini menghadirkan narasumber dan praktisi yang terlibat langsung dalam perencanaan proyek yang berasal dari Politeknik Negeri Semarang dan Institut Teknologi Bandung. Adapun peserta yang diundang pada kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan masyarakat jasa konstruksi, seperti praktisi, akademisi, pengguna jasa maupun penyedia jasa konstruksi. (bjk-amr)